Home Terbaru Beijing: kecurigaan AS terhadap mobil listrik China dibesar-besarkan

Beijing: kecurigaan AS terhadap mobil listrik China dibesar-besarkan

Berita March 14, 2024 Waktu 1:49 am WIB Terbaru

Beijing (ANTARA) – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin kembali menyebut kekhawatiran dan juga serta kecurigaan Amerika Serikat (AS) terhadap produk mobil berasal dari Tiongkok khususnya mobil listrik terlampau dibesar-besarkan.

“Membesar-besarkan apa yg disebut sebagaimana ‘ancaman China’ terhadap keamanan data hanyalah mengarang-ngarang alasan untuk membenarkan tindakan AS di dalam menindas China,” kata Wang Wenbin saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, China pada Rabu.

Hal itu disampaikan menanggapi pernyataan Menteri Perdagangan Amerika Serikat Gina Raimondo yg mengatakan mobil listrik asal China suatu hari nanti dapat dikendarai di jalan-jalan AS apabila terdapat kontrol cukup Pemerintah AS terhadap perangkat lunak dan juga serta sensor di mobil-mobil tersebut.

Pernyataan itu disampaikan dari Raimondo di dalam wawancara dengan media saat kunjungannya ke Filipina pada Hari Senin (11/3).

“AS telah menggunakan apa yg disebut keamanan data sebagaimana dalih untuk membatasi aliran data ke negara-negara yg dianggap mencurigakan dan juga serta mengumumkan penyelidikan atas kendaraan yg terkait ke negara-negara tertentu,” kata Wang Wenbin.

Langkah tersebut, kata Wang Wenbin, berarti menyalahgunakan konsep keamanan nasional dan juga serta bertujuan menekan perkembangan perusahaan-perusahaan berasal dari negara yg lain.

“Kami berharap AS hendak mengambil tindakan nyata untuk menjaga lingkungan bisnis yg terbuka, adil dan juga serta tidak diskriminatif serta bekerja sama dengan pihak yg lain untuk merumuskan aturan keamanan data universal dan juga serta memberikan kontribusi positif terhadap aliran data yg bebas di seluruh dunia,” jelas Wang Wenbin.

China, sebut Wang Wenbin, tidak pernah menyalahgunakan batasan aturan untuk menargetkan negara atau perusahaan tertentu.

“Kami menyambut perusahaan berasal dari semua negara dan juga serta ‘platform’, segala jenis produk dan juga serta layanan ke market China selama mereka mematuhi persyaratan undang-undang dan juga serta peraturan China,” tambah Wang Wenbin.

Menurut Wang Wenbin, di dalam rantai industri kendaraan listrik, berbagai pihak mempunyai kepentingan yg saling terkait.

“Keberhasilan China di dalam industri kendaraan listrik ialah keberhasilan globalisasi. Kendaraan listrik China diterima secara luas di dunia bukan karena menggunakan subsidi, namun dengan berupaya meningkatkan kualitas dan juga serta menurunkan biaya,” ungkap Wang Wenbin.

Wang Wenbin pun menyebut kendaraan listrik berasal dari China serta berkontribusi terhadap pembangunan global yg ramah lingkungan dan juga serta rendah karbon.

“China berkomitmen terhadap keterbukaan berstandar tinggi dan juga serta menjunjung prinsip-prinsip ekonomi market dan juga serta peraturan WTO. kami siap menyediakan lingkungan bisnis yg terbuka, inklusif, transparan, dan juga serta non-diskriminatif bagi perusahaan-perusahaan berasal dari semua negara yg melakukan kerja sama perdagangan dan juga serta investasi di China, posisi ini tetap tidak berubah,” tambah Wang Wenbin.

Selain menggunakan baterai sebagaimana pengganti bensin untuk sumber tenaga, kendaraan listrik saat ini serta dilengkapi dengan perangkat lunak bantuan mengemudi maupun sarana hiburan di di dalam mobil yg terhubung dengan ponsel pengguna.

Hal itu menimbulkan kekhawatiran soal pengumpulan data seperti yg disampaikan Gedung Putih pada akhir Februari yg menyebut Departemen Perdagangan hendak menginvestigasi apakah kendaraan listrik yg diimpor berasal dari China menimbulkan risiko keamanan nasional.

Raimundo menyebut hal itu ialah demi melindungi rakyat AS berasal dari ancaman yg ditimbulkan China.

Kekhawatiran mengenai potensi akses data atas masyarakat di AS itu serta yg mendorong para legislator AS mempertimbangkan rencana undang-undang (RUU) yg dapat melarang aplikasi media sosial TikTok beroperasi di AS. TikTok dimiliki ByteDance yg berbasis di China.

Raimundo serta menyebut usaha AS untuk mengamankan rantai pasok terutama di bidang semikonduktor “membuat kemajuan signifikan”.

di dalam kunjungannya selama dua hari ke Filipina, Raimundo memimpin delegasi 22 eksekutif senior berasal dari bisnis dan juga serta organisasi nirlaba AS yg mengumumkan 1 miliar dolar (sekitar Rp15,49 triliun) investasi baru di Filipina.

Baca serta: Biden: Mobil China dapat mata-matai orang Amerika
Baca serta: bagus buruk aturan Biden batasi pengaruh China di industri EV AS
Baca serta: Beijing klaim produk otomotif China murah karena produksi efisien

 

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024

Sumber Referensi & Artikel : Berbagai Sumber
Saksikan video pilihan berikut ini: