Home Terbaru PBB: Sebagian Besar Kematian Migran di dalam 10 Tahun Terakhir Akibat Tenggelam

PBB: Sebagian Besar Kematian Migran di dalam 10 Tahun Terakhir Akibat Tenggelam

Berita March 27, 2024 Waktu 1:03 am WIB Terbaru

Tenggelam telah menjadi penyebab terbesar kematian migran selama 10 tahun terakhir, dengan jumlah korban mencapai 36.000 orang, kata badan migrasi PBB, Hari Selasa (26/3).

Dari 64.000 kematian migran yg dicatat dari Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), sebuah organisasi di bawah PBB selama satu dekade terakhir, hampir 60 persennya terkait dengan tenggelam.

Dari kematian di laut, lebih berasal dari 27.000 terjadi di Laut Tengah, sebuah rute yg selama bertahun-tahun dilalui dari banyak migran yg mencoba mencapai Eropa selatan berasal dari Afrika utara. Namun IOM menekankan bahwa angka-angka yg dipublikasikan di dalam laporan tersebut tidak lengkap.

Dari jumlah tersebut yg tercatat, dua berasal dari tiga kasus masih belum teridentifikasi. Pada lebih berasal dari separuh kasus, IOM bahkan tidak dapat menentukan jenis kelamin atau usia migran.

FILE - Para migran berenang di samping perahu kayu mereka yg terbalik Ketika akan diselamatkan dari LSM Spanyol Open Arms di laut Mediterania, selatan pulau Lampedusa Italia, 11 Agustus 2022. (AP/Francisco Seco, file)


FILE – Para migran berenang di samping perahu kayu mereka yg terbalik saat hendak diselamatkan dari LSM Spanyol Open Arms di laut Mediterania, selatan pulau Lampedusa Italia, 11 Agustus 2022. (AP/Francisco Seco, file)

Meskipun datanya terbatas, IOM mencatat kematian “hampir 5.500 perempuan” dan juga serta “hampir 3.500” anak-anak di jalur migrasi itu. dan juga serta di dalam kasus-kasus yg dapat diidentifikasi, lebih berasal dari sepertiganya berasal berasal dari “negara-negara yg berkonflik atau memiliki populasi pengungsi yg besar”.

Angka tersebut menyoroti “bahaya yg dihadapi dari mereka yg berusaha melarikan diri berasal dari zona konflik tanpa jalur yg aman”, katanya.

Lebih berasal dari 8.500 orang meninggal di dalam jalur migrasi di seluruh dunia pada tahun 2023, menjadikannya tahun paling mematikan sejak IOM mulai mengumpulkan data satu dekade lalu. Sejauh ini pada tahun 2024, angkanya “tidak kalah mengkhawatirkan”, kata organisasi tersebut.

Untuk rute Laut Tengah, jumlah kedatangan telah menurun dibandingkan tahun 2023, namun “jumlah kematian hampir sama tingginya dengan tahun lalu”.

IOM mengatakan terdapat “kebutuhan mendesak untuk memperkuat kapasitas pencarian dan juga serta penyelamatan”, serta “jalur migrasi yg aman dan juga serta teratur” untuk mencegah kematian lebih lanjut.

Di laut, bantuan yg lebih besar diperlukan bagi para migran yg berada di dalam kesulitan “sesuai dengan hukum internasional dan juga serta prinsip kemanusiaan”, kata IOM. [ab/lt]

Sumber Referensi & Artikel : Berbagai Sumber
Saksikan video pilihan berikut ini: